Dawud berkata sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini". Dan Dawud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat -Surat Shad (38) ayat 24.
Wednesday, 12 May 2010
MUSIM BUNGA EP.4
Dawud berkata sesungguhnya dia telah berbuat zalim kepadamu dengan meminta kambingmu itu untuk ditambahkan kepada kambingnya. Dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal yang saleh; dan amat sedikitlah mereka ini". Dan Dawud mengetahui bahwa Kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat -Surat Shad (38) ayat 24.
MUSIM BUNGA EP.3
Awal surat Atthaghabun, yang artinya : “Bertasbih kepada Allah apa yang di langit dan apa yang di bumi hanya Allah-lah yang mempunyai semua kerajaan dan semua puji-pujian dan DIA Maha Suci atas segala sesuatu”.
Tuesday, 11 May 2010
MUSIM BUNGA EP.2
Friday, 7 May 2010
SANTAI-SANTAI SAHAJA
Sahabat-sahabat yang saya dimuliakan, mengertilah bahawa kita ini khalifah Allah dimuka bumi ini, dimana malaikat pun tunduk memberi hormat. Janganlah dijatuhkan maruah dan taraf kita hingga ke tahap binatang, kerana bintang itu sifatnya tiada malu, dan ia tiada aqal, tetapi tetap bertasbih kepada Allah swt.
Dan jangan pernah percaya bahawa pintu taubat itu sudah tertutup. Jangan pernah percaya kepada orang-orang alim, orang-orang berilmu, orang-orang terpercaya yang berpendapat bahawa taubat itu sangat sukar untuk diterima, dangkal sekali siapa yang mengatakannya - Allah itu sifatnya adalah Maha Penyayang, Maha Pemurah, Maha Menerima Taubat, jangan pernah putus asa dalam mengejar rahmat-Nya, pasti sahaja kita ini akan berbuat dosa, kapan sampai nafas terakhir pun. Manusia mana yang ngga bisa lari dari dosa? Kalau ngga dosa-dosa besar seperti syirik dan berzina, pasti dosa-dosa kecil dan separa kecil seperti riak, takbur, ujub dan mengumpat. Ah, boleh kah ini dikatakan dosa-dosa kecil?
Yang paling penting sekali, sahabat-sahabat yang dicintai, bahawa kita ngga pernah putus asa dalam memperbaiki diri, memperbaiki iman, mengejar rahmat-Nya, memburu redha-Nya. Yakinlah, pabila kita mengejar Allah swt, Dia lagi pantas mengejar kita!
“Maka barangsiapa yang bertaubat sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima taubatnya.” (Al Maidah: 39)
Hari ini saya ke kuliah, penceramah bebas Dr. Yahia Abdul-Rahman, pengasas system LARIBA untuk Bank of Whittier, USA. Topiknya mengenai Islamic Banking and Finance. Saya memang ngga berminat lansung dengan topic ini, ya, ngantuk sahaja kalau membaca buku-buku berkaitan dengan bank atau finance. Muak. Jelek.
Apa yang membuatkan saya hampir ke majlis ini? Pastinya untuk mendapat barakah, dan semoga saya jua menjadi scholar suatu hari nanti, insyaAllah. Yang pastinya, selepas mampir, saya sangat berazam untuk memajukan Islam dan ummah melalui ilmu. Hanya dengan ilmu, darjat kita diangkat, dan dengan ilmu jua kita akan mengusai dunia dan akhirat, insyaAllah. Jangan putus asa, jangan putus asa dalam menuntut ilmu, ketahuilah jihad menuntut ilmu ini, harga nya amat mahal - air mata, darah dan jua harta. Inilah sebahagian dari jihad kita. Tapi ganjarannya, masyaAllah.
Bak firman-Nya- surah Al-Mujaadalah ayat 11yang artinya “Niscaya Allah akan meninggikan derajat orang-orang yg beriman di antara kamu dan orang-orang yg diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yg kamu kerjakan.
Ayuh, mari lengkapkan diri kita dengan ilmu. Ia mustahil untuk menjadi expert di dalam pelbagai bidang, disinilah peri pentingnya majlis ilmu serta majlis dialog. Doakan saya diberi kekuatan untuk meghirup sumber ilmu yang amat manis ini, semanis manggo lassi yang baru diteguk petang tadi!
Must dash!
Love, as always.
Thursday, 6 May 2010
UNGRATEFUL
I was attacked by the lazziness virus, very harmly and costly to the academic life, not to mention the personal life.
Then I've been slapped by a few blog entries - posted by many prominent muslim bloggers, the borrowed time isn't meant for me, it belongs to the al-Mighty. The written reminders must be written, for the sake of ummah, and self. Thus here I am again, wide awake with the noble intention to write very properly, alas, the ideas are shy away, running laughingly asking, daring me to cath up - while knowingly that I am too old to chase it.
Thus here are the titbits of my life - nothing juicy or scandalous as far as I am concerned - but I hope to the Ar-Rahman, it may make your day.
The library, for the first time in its long, long life, is open for 24 hours until the 4th of June 2010, the last day in the academic calendar. I was moaning to friends about its stingy opening hours for ages, yet when it is available for 24 hours 7 days a week, I do not take this advantage to stay over. Ah, the ungrateful of me. Well, I see no reason to even step into the library nowadays. I have the journals, and I am still struggling to read the books that I borrowed last year. Last year my dear. My love for library has been cold over, we used to be so inseparable, now I am thinking of the divorce.
But here I wow, I will stay overnight in the library, just to feel what it feels like - see, even my niat is not right. All right then, I'm going to study there for the sake of Allah swt.
The daffodils have been dead, and spring is waltzing with sakura now. I have snapped a few photos, but since the background is the somber grey sky that I love so much, I will put the photos when the sun is shining over the flowers. Just to honour the sun's grace. There are tulips in the town, but I have no courage to capture it, afraid of the presumption of the local people.
I have wished for the rains before. Now the pray has been granted, I am not ungrateful, but it brings with its twin which I have no affection - the cold. I thought the days of wearing thousands clothes are over, how wrong I am. But I love the misty rains, mysterious and mischievous, teasing me to dance. However, the danger of pneumonia always makes me sober. I just want the rains without the cold, quite impossible to achieve in the area of Northeast of the UK.
Lesson from all the ramblings written above? I discover another triffle human trait. How quickly we become ungrateful, after the prayers have been granted. Wanna a library open for 24 hours - and yet do not use, wanna rains for cooling down the unbearable heat, and yet when it arrives I grumble.
How true;
Al-'Araf ayat 17, "Kemudian aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. Dan engkau tidak mendapati kebanyakan mereka bersyukur."
It makes me shudder. Ya Rabb, please make me as one of your humble servants, who always pray, praise and seek forgiveness from you.
He knows my weakness. Let change it Nur!
Friday, 30 April 2010
MAHU PECAH JANTUNG
"Belum lengkap lagi sebab seekor lagi barua tak mati iaitu Nik Aziz. Tunggu aku pi bunuh Nik Aziz dulu baru lengkap. Setan tu tak layak duduk kat muka bumi ni lagi"
"Senang bunuh orang. Tikam jer. Aku sanggup dihukum gantung jika aku dapat bunuh Nik Aziz al Dajal tu" begitulah kata-kata biadap pemuda Umno ini.
Sila click:
http://www.facebook.com/pages/Anak-Muda-Benci-Umno

Read more: IkutSukaAku
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Astagfirullah. Saya rasa mahu pecah jantung saya membaca kalimah-kalimah diatas. Innalillah hiwainnalilairojiun. Belum lepas satu kes, satu kes bermula. Betapa dahsyatnya keadaan di Malaysia. Mahu tau apa pandangan satu article tentang Malaysia - The police country in South East Asia. Ya, sahabat-sahabat yang dimuliakan, kita ini sudah seperti di Russia gamaknya, atau di China. Mungkin kita melaung-laungkan kita ini mengikuti konsep demokrasi dengan bangganya, tetapi hakikatnya sudah sangat jauh sebenarnya.
Tahukah apa maknanya gelaran Tuan Guru? Pak Marwan pernah berkata pada saya - Kamu tahu kah apa maksud Tuan Guru? Bagaimana mahu mendapat gelaran Tuan Guru? Alangkah mahu mendapat gelaran Professor itu sudah sangat berat, sahabat-sahabat sekalian, apatah lagi untuk mendapatkan gelaran Tuan Guru. Pastinya ilmu beliau - berbanding kita- terlampau jauh seperti langit dengan bumi.
Dimana perasaan malu anak muda ini? Apa dia tidak pernah diajar konsep malu? Malu itu, sahabat-sahabat sekalian, telah diajar oleh Nabi kita, Nabi Muhamad saw:
“Iman itu memiliki tujuh puluh cabang lebih, yang paling utama adalah ucapan laa ilaaha illallah (tiada illah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah), dan yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan jalan. Dan rasa darimalu termasuk salah satu cabang iman.”-HR Bukhari (Fathul Baari I/51), HR Muslim (Syahr An-Nawawi I/6), lafadz di atas milik Muslim dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu.
Malu itu akhlak Islam, definasinya luas sekali, merangkumi dari segala yang paling kecil, sehingga yang paling luas. Paling mudah, Nabi Muhamad saw sudah merangkuminya dalam satu hadis:
‘Sesungguhnya salah satu perkara yang telah diketahui oleh manusia dari kalimat kenabian terdahulu adalah, ‘Jika engkau tidak malu, berbuatlah sesukamu.’” - Al-Bukhâri (no. 3483, 3484, 6120), Ahmad (IV/121, 122, V/273), Abû Dâwud (no. 4797), Ibnu Mâjah (no. 4183), ath-Thabrâni dalam al-Mu’jâmul Ausath (no. 2332), Abu Nu’aim dalam Hilyatul Auliyâ' (IV/411, VIII/129), al-Baihaqi (X/192), al-Baghawi dalam Syarhus Sunnah (no. 3597), ath-Thayâlisi (no. 655), dan Ibnu Hibbân (no. 606-at-Ta’lîqâtul Hisân).
Didalam budaya mana-mana pun diseluruh dunia ini, sopan santun sangat ditekankan. Tidak percaya, belajar sahaja dari sejarah. Buka sahaja buku-buku cerita zaman-zaman lama di Britain misalannya- hasil pena Jane Austin, bahasa tulisannya halus, merakamkan bahawa bahasa percakapannya jua halus. Buku-buku cerita zaman dahulu di Malaysia jua begitu, masih ingat lagi Malim Kundang, Hikayat Merung Mahawangsa, Hikayat Bayan Budiman, cerita-cerita rakyat untuk setiap negeri, bahkan ceritera Pak Pandir?
Ah, kita gagal mendidik anak bangsa hari ini.
Aminulrasyid. Al-Fatihah.
I couldn't believe it that he was this cute, so innocent looking, and he was in his grave now. Rest in peace -Aminulrasyid. Al-Fatihah.
What ever version you may read, and you may verdict - this boy is not your own little brother. I read bloggers who conveniently put blame on his own death - driving illegally, didn't not stop when the police asked - inevitably inviting the bullets. You may write what ever that you believe, but for goodness sake, he was only 15 years old. Do you remember your own sins when you were 15? And he wasn't your own brother. Your own little brother. You wouldn't care, because you will never face the agony of being his own mother, or elder sister.
I wonder, if he was your little brother, or your own son, what will you do then?
Haunt them, Aminulrasyid. Just go and hunt them, for the rest of their lives.